Sabtu, 07 September 2013

chef terbaik



 

detail berita



JATUH
bangun menjadi seorang chef pernah dialami Farah Quinn. Apalagi, istri Carson Quinn ini sempat ditentang orangtua, khususnya sang ayah.

"Dulu, saya ingin menjadi chef, tapi sangat dilarang orangtua karena dunia chef tidak seperti sekarang. Orangtua saya menganggap profesi chef tak bisa menjadi sumber nafkah," kata Farah Quinn, kepada Okezone saat ditemui di kawasan Tangerang, Banten, baru-baru ini.

Dengan nada sedih, Farah mengungkapkan bila sang ayah menginginkannya melanjutkan studi S2 di bidang keuangan. Namun, bekerja di kantor dengan jam kerja teratur bukanlah panggilan jiwanya, walaupun bidang matematika sangat dia sukai.

Ketika Indonesia dilanda krisis moneter pada 1998, Farah mulai membuka pikirannya demi melanjutkan hidup di negeri orang. Apalagi, saat itu orangtuanya tak ada lagi biaya untuk menghidupinya.

"Ayah saya bilang ‘kalau kamu mau tetap di Amerika, ayah sudah tak punya uang untuk membiayai kamu. Tapi kalau mau di Indonesia, kamu harus meneruskan S2. Yang penting, jangan jadi chef’," tuturnya menirukan ucapan sang ayah.

Demi melanjutkan hidup di Amerika, Farah mulai bekerja sebagai pelayan restoran tanpa sepengetahuan orangtuanya. Dalam perjalanan menjadi pelayan, dia diperkenalkan dunia pastry atau kue oleh temannya yang sudah profesional. Dari situlah kecintaannya terhadap pastry mulai muncul, juga dunia masak-memasak pada umumnya.

Perempuan berkulit cokelat ini perlahan mencari sekolah masak di internet. Pittsburgh Culinary Institute pun dipilihnya guna menjawab rasa penasaran sekaligus mengasah keahlian dalam bidang pastry.

"Saat sekolah kuliner, saya enggak bilang orangtua. Mereka tahunya saya sudah bekerja. Semuanya itu saya lakukan hingga bertahun-tahun, mulai pagi hingga malam," kenangnya.

Setelah lulus, Farah pindah ke Phoenix, Arizona. Dia kemudian bekerja di Arizona Biltmore Resort. Saat itu, dia sempat mengikuti World Pastry Championship dan mendapatkan kesempatan belajar memasak pada Chef Ewald Notter dan Colette Peters. Tahun 2005, keberuntungan berpihak pada Farah dalam acara pertemuan G8 di Sea Island Georgia.

"Saya berhasil membuat menu dessert yang spesial dibawah bimbingan Chef James Mullaney. Makanan saya dipuji banyak orang," kenangnya bangga.

Keinginan yang mendalam untuk menjadi chef terus dia kembangkan, termasuk bersama sang suami. Usai menikah, keduanya membuka usaha restoran bernama Camus di Phoenix, Arizona.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar